Sekolah Lapang Mitra Pisang : Pengembangan Klaster Pisang Cavendish melalui Kemitraan CSV (Creating Share Value) di Kabupaten Bondowoso
Penulis: Admin SDGs Center UNEJ - 26 Oktober 2023
Foto: Admin SDGs Center UNEJ
Jember, 26 Oktober 2023 – Kabupaten Bondowoso, yang terletak di ujung timur Provinsi Jawa Timur, telah lama dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pisang terbesar di Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, industri pisang di daerah ini telah mengalami tantangan serius, seperti rendahnya kualitas dan produktivitas pisang, serta rendahnya nilai tambah bagi petani lokal. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini dan mendukung Pertanian Berkelanjutan, Universitas Jember dan Universitas Bondowoso bersama-sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso, PT NSA (Nusantara Segar Abadi), dan Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal, telah meluncurkan inisiatif terobosan yang dikenal sebagai "Sekolah Lapang Mitra Pisang."
Mengapa Pisang Cavendish?
Pisang Cavendish adalah salah satu varietas pisang yang sangat diminati dan diekspor secara luas. Tetapi, di Kabupaten Bondowoso, produktivitas dan kualitas pisang Cavendish telah menurun. Dalam proyek Sekolah Lapang Mitra Pisang, fokus utama adalah pengembangan klaster pisang Cavendish melalui kemitraan Creating Share Value (CSV) antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan masyarakat petani. Tujuan utama proyek ini adalah untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan nilai tambah pisang Cavendish, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Kemitraan yang Kuat untuk Pertanian Berkelanjutan
Proyek Sekolah Lapang Mitra Pisang ini adalah contoh nyata dari kolaborasi yang kuat antara sektor pendidikan, pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan pemerintah pusat. Universitas Jember dan Universitas Bondowoso bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso untuk mengembangkan program pelatihan dan pendampingan bagi petani pisang.
PT NSA, perusahaan swasta yang telah lama berkecimpung dalam bisnis pisang di daerah ini, membantu dengan menyediakan bantuan teknis dan sumber daya finansial. Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal turut serta dalam memfasilitasi kerja sama antara semua pihak yang terlibat.
Aktivitas Sekolah Lapang Mitra Pisang
Sekolah Lapang Mitra Pisang adalah program pelatihan yang menyelenggarakan serangkaian kegiatan, seperti:
Pelatihan Teknis:Para petani mendapatkan pelatihan dalam budidaya pisang Cavendish yang baik dan benar, termasuk pemilihan benih, pemeliharaan tanaman, pemupukan, pengendalian hama, dan teknik panen yang optimal.
Pendampingan Lapangan: Tim ahli dari universitas bersama dengan para petani melakukan pemantauan langsung dan memberikan saran teknis di lapangan.
Pengembangan Infrastruktur: Program ini juga mencakup pengembangan infrastruktur di kebun pisang untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.
Pemasaran dan Nilai Tambah:Para petani diajarkan cara memasarkan produk mereka dengan baik dan mendapatkan pengetahuan tentang pengolahan pisang menjadi produk olahan yang bernilai tambah, seperti pisang goreng, pisang tanduk, dan lainnya.
Melalui inisiatif Sekolah Lapang Mitra Pisang, petani di Kabupaten Bondowoso melaporkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas dan produktivitas pisang mereka. Mereka juga mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar, yang meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, program ini juga membantu menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan.
Inisiatif Sekolah Lapang Mitra Pisang adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana kemitraan antara pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat lokal, pertanian berkelanjutan, dan ekonomi daerah. Proyek ini membantu petani pisang di Kabupaten Bondowoso untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, sambil menjaga keberlanjutan lingkungan. Semoga inisiatif seperti ini dapat terus berkembang dan menjadi model untuk proyek serupa di seluruh Indonesia.